Jumat, 25 November 2011

Kepemimpinan dalam organisasi

KEPEMIMPINAN


Kepemimpinan dalam organisasi

 

Pemimpin dan Kepemimpinan merupakan suatu kesatuan kata yang tidak dapat dipisahkan secara struktural maupun fungsional. Banyak muncul pengertian-pengertian mengenai pemimpin dan kepemimpinan, antara lain :

  Pemimpin adalah figur sentral yang mempersatukan kelompok (1942)
  Kepemimpinan adalah keunggulan seseorang atau beberapa individudalam kelompok, dalam proses mengontrol gejala-gejala sosial
  Brown (1936) berpendapat bahwa pemimpin tidak dapat dipisahkan dari kelompok, akan tetapi boleh dipandang sebagai suatu posisi dengan potensi tinggi di lapangan. Dalam hal sama, Krech dan Crutchfield memandang bahwa dengan kebaikan dari posisinya yang khusus dalam kelompok ia berperan sebagai agen primer untuk penentuan struktur kelompok, suasana kelompok, tujuan kelompok, ideologi kelompok, dan aktivitas kelompok.
  Kepemimpinan sebagai suatu kemampuan meng-handel orang lain untuk memperoleh hasil yang maksimal dengan friksi sesedikit mungkin dan kerja sama yang besar, kepemimpinan merupakan kekuatan semangat/moral yang kreatif dan terarah.
  Pemimpin adalah individu yang memiliki program/rencana dan bersama anggota kelompok bergerak untuk mencapai tujuan dengan cara yang pasti.
Muncul dua pertanyaan yang menjadi perdebatan mengenai pemimpin,
  Apakah seorang pemimpin dilahirkan atau ditempat?
  Apakah efektivitas kepemimpinan seseorang dapat dialihkan dari satuorganisasi ke organisasi yang lain oleh seorang pemimpin yang sama?
Untuk menjawab pertanyaan pertama tersebut kita lihat beberapa pendapat berikut :
  Pihak yang berpendapat bahwa “pemimpin itu dilahirkan” melihat bahwa seseorang hanya akan menjadi pemimpin yang efektif karena dia dilahirkan dengan bakat-bakat kepemimpinannya.
  Kubu yang menyatakan bahwa “pemimpin dibentuk dan ditempa” berpendapat bahwa efektivitas kepemimpinan seseorang dapat dibentuk dan ditempa. Caranya adalah dengan memberikan kesempatan luas kepada yang bersangkutan untuk menumbuhkan dan mengembangkan efektivitas kepemimpinannya melalui berbagai kegiatan pendidikan dan latihan kepemimpinan.
Sondang (1994) menyimpulkan bahwa seseorang hanya akan menjadi seorang pemimpin yang efektif apabila :
  seseorang secara genetika telah memiliki bakat-bakat kepemimpinan
  bakat-bakat tersebut dipupuk dan dikembangkan melalui kesempatan untuk menduduki jabatan kepemimpinannya
  ditopang oleh pengetahuan teoritikal yang diperoleh melalui pendidikan dan latihan, baik yang bersifat umum maupun yang menyangkut teori kepemimpinan.
Untuk menjawab pertannyaan kedua dapat dirumuskan dua kategori yang sudah barang tentu harus dikaji lebih jauh lagi:
  Keberhasilan seseorang memimpin satu organisasi dengan sendirinya dapat dilaihkan kepada kepemimpinan oleh orang yang sama diorganisasi lain
  Keberhasilan seseorang memimpin satu organisasi tidak merupakan jaminan keberhasilannya memimpin organisasi lain.
  Tipe-tipe Kepemimpinan :
  Tipe Otokratik
Semua ilmuan yang berusaha memahami segi kepemimpinanotokratik mengatakan bahwa pemimpin yang tergolong otokratik dipandang sebagai karakteritik yang negatif.
Dilihat dari persepsinya seorang pemimpin yang otokratik adalah seseorang yang sangat egois. Seorang pemimpin yang otoriter akan menujukan sikap yang menonjolkan “keakuannya”, antara lain dalambentuk :
  kecenderungan memperlakukan para bawahannya sama dengan alat-alat lain dalam organisasi, seperti mesin, dan dengan demikian kurang menghargai harkat dan martabat mereka
  pengutmaan orientasi terhadap pelaksanaan dan penyelesaian tugas tanpa mengkaitkan pelaksanaan tugas itu dengan kepentingan dan kebutuhan para bawahannya.
  Pengabaian peranan para bawahan dalam proses pengambilan keputusan.
Gaya kepemimpinan yang dipergunakan pemimpin yang otokratik antara lain:
·         menuntut ketaatan penuh dari para bawahannya
·         dalam menegakkan disiplin menunjukkan keakuannya
·         bernada keras dalam pemberian perintah atau instruksi
·         menggunakan pendekatan punitif dalamhal terhadinya penyimpangan oleh bawahan.
  Tipe Paternalistik
Tipe pemimpin paternalistik hanya terdapat di lingkungan masyarakat yang bersifat tradisional, umumnya dimasyarakat agraris. Salah satu ciri utama masuarakat tradisional ialah rasa hormat yang tinggi yang ditujukan oleh para anggiota masyarakat kepada orang tua atau seseorang yang dituakan.
Pemimpin seperti ini kebapakan, sebagai tauladan atau panutan masyarakat. Biasanya tiokoh-toko adat, para ulama dan guru. Pemimpin ini sangat mengembangkan sikap kebersamaan.
  Tipe Kharismatik
Tidak banyak hal yang dapat disimak dari literatur yang ada tentang kriteria kepemimpinan yang kharismatik. Memang ada karakteristiknya yang khas yaitu daya tariknya yang sangat memikat sehingga mampu memperoleh pengikut yang jumlahnya kadang-kadang sangat besar. Tegasnya seorang pemimpin yang kharismatik adalah seseorang yang dikagumi oleh banyak pengikut meskipun para pengikut tersebut tidak selalu dapat menjelaskan secara konkret mengapa orang tersebut dikagumi.
  Tipe Laissez Faire
Pemimpin ini berpandangan bahwa umumnya organisasi akan berjalan lancar dengan sendirinya karena para anggota organisasiterdiri dari orang-orang yang sudah dewasa yang mengetahui apa yang menjadi tujuan organisasi, sasaran-sasaran apa yang ingin dicapai, tugas apa yang harus ditunaikan oleh masing-masing anggota dan pemimpin tidak terlalu sering intervensi.
Karakteristik dan gaya kepemimpinan tipe ini adalah :
  pendelegasian wewenang terjadi secara ekstensif
  pengambilan keputusan diserahkan kepada para pejabat pimpinan yang lebih rendah dan kepada petugas operasional, kecuali dalam hal-hal tertentu yang nyata-nyata menuntut keterlibatannya langsung.
  Status quo organisasional tidak terganggu
  Penumbuhan dan pengembangan kemampuan berpikir dan bertindah yang inovatif diserahkan kepada para anggota organisasi yang bersangkutan sendiri.
  Sepanjang dan selama para anggota organisasi menunjukkan perilaku dan prestasi kerja yang memadai, intervensi pimpinan dalam organisasi berada pada tingkat yang minimum.
·         Tipe Demokratik
·         Pemimpin yang demokratik biasanya memandang peranannya selaku koordinator dan integrator dari berbagai unsur dan komponen organisasi.
·         Menyadari bahwa mau tidak mau organisasi harus disusun sedemikian rupa sehingga menggambarkan secara jelas aneka ragam tugas dan kegiatan yang tidak bisa tidak harus dilakukan demi tercapainya tujuan.
·         Melihat kecenderungan adanya pembagian peranan sesuai dengan tingkatnya.
·         Memperlakukan manusia dengan cara yang manusiawi dan menjunjung harkat dan martabat manusia
·         Seorang pemimpin demokratik disegani bukannya ditakuti.
·         Ciri ciri pemimpin dan kepemimpinan yang ideal antara lain :
·         Pengetahuan umum yang luas, semakin tinggi kedudukan seseorang dalamhirarki kepemimpinan organisasi, ia semakin dituntut untuk mampu berpikir dan bertindak secara generalis.
·         Kemampuan Bertumbuh dan Berkembang
·         Sikap yang Inkuisitif atau rasa ingin tahu, merupakan suatu sikap yang mencerminkan dua hal: pertama, tidak merasa puas dengan tingkat pengetahuan yang dimiliki; kedua, kemauan dan keinginan untuk mencari dan menemukan hal-hal baru.
·         Kemampuan Analitik, efektifitas kepemimpinan seseorang tidak lagi pada kemampuannya melaksanakan kegiatan yang bersifat teknis operasional, melainkan pada kemampuannya untuk berpikir. Cara dan kemampuan berpikir yang diperlukan dalah yang integralistik, strategik dan berorientasi pada pemecahan masalah.
·         Daya Ingat yang Kuat, pemimpin harus mempunyai kemampuan inteletual yang berada di atas kemampuan rata-rata orang-orang yang dipimpinnya, salah satu bentuk kemampuan intelektual adalah daya ingat yang kuat.
·         Kapasitas Integratif, pemimpin harus menjadi seorang integrator dan memiliki pandangan holistik mengenai orgainasi.
·         Keterampilan Berkomunikasi secara Efektif, fungsi komunikasi dalam organisasiantara lain : fungsi motivasi, fungsi ekspresi emosi, fungsi penyampaian informasi dan fungsi pengawasan.
·         Keterampilan Mendidik, memiliki kemampuan menggunakan kesempatan untuk meningkatkan kemampuan bawahan, mengubah sikap dan perilakunya dan meningkatkan dedikasinya kepada organisasi.
·         Rasionalitas, semakin tinggi kedudukan manajerial seseorang semakin besar pula tuntutan kepadanya untuk membuktikan kemampuannya untuk berpikir. Hasil pemikiran itu akan terasa dampaknya tidak hanya dalam organisasi, akan tetapi juga dalam hubungan organisasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan di luar organisasi tersebut.
·         Objektivitas, pemimpin diharapkan dan bahkan dituntut berperan sebagai bapak dan penasehat bagi para bawahannya.  Salah satu kunci keberhasilan seorang pemimpin dalam mengemudikan organisasi terletak pada kemampuannya bertindak secara objektif.
·         Pragmatisme, dalam kehidupan organisasional, sikap yang pragmatis biasanya terwujud dalam bentuk sebagai berikut : pertama, kemampuan menentukan tujuan dan sasaran yang berada dalam jangkauan kemampuan untuk mencapainya yang berarti menetapkan tujuan dan sasaran yang realistik tanpa melupakan idealisme. Kedua, menerima kenyataan apabila dalam perjalanan hidup tidak selalu meraih hasil yang diharapkan.
·         Kemampuan Menentukan Prioritas, biasanya yang menjadi titik tolak strategik organisasional adalah “SWOT”.
·         Kemampuan Membedakan hal yang Urgen dan yang Penting
·         Naluri yang Tepat, kekampuannya untuk memilih waktu yang tepat untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu.
·         Rasa Kohesi yang tinggi, :senasib sepenanggungan”, keterikan satu sama lain.
·         Rasa Relevansi yang tinggi, pemimpin tersebut mampu berpikir dan bertindak sehingga hal-hal yang dikerjakannya mempunyai relevansi tinggi dan langsung dengan usaha pencapaian tujuan dan berbagai sasaran organisasi.
·         Keteladanan,s seseorang yang dinilai pantas dijadikan sebagai panutan dan teladan dalam sikap, tindak-tanduk dan perilaku.
·         Menjadi Pendengar yang Baik
·         Adaptabilitas, kepemimpinan selalu bersifat situasional, kondisonal, temporal dan spatial.
·         Fleksibilitas, mampu melakukan perubahan dalam cara berpikir, cara bertindak, sikap dan perilaku agar sesuai dengan tuntutan situasi dan kondisi tertentu yang dihadapi tanpa mengorbankan prinsip-prinsip hidup yang dianut oleh seseorang.
·         Ketegasan
·         Keberanian
·         Orientasi Masa Depan
·         Sikap yang Antisipatif dan Proaktif
·         KERETAKAN DALAM ORGANISASI
Salah paham dalam menerima dan menafisrkan pesan.
·         Prosedur hubungan dalam organisasi tidak diikuti dengan benar. Misalnya, arahan dari pihak atasan langsung ke level paling bawah, tanpa mengambil peranan pihak tengah (middle level) dalam organisasi.
·         Kurangnya komitmen penuh dalam kerja organisasi. Aturan organisasi tidak dipahami dan dihayati pleh anggota organisasi.
·         Adanya kepentingan pribadi. Organisasi dipergunakan untuk memperoleh keuntungan pribadi.
·         Permasalahan yang tidak kunjung selesai, sehingga tidak muncul kondisiorganisasi yang nyaman.
·         Tidak adanya pembagian kerja dan juga pembagian keuntungan yang adil..
Keretakan dalam organisasi dapat menumbuhkan citra negatif, dengan permasalah yang saling terkait, antara lain :
·         Keretakan hubungan antara anggota organisasi.
·         Perselisihan yang terus berlarut-larut dan suasana organisasi yang muram.
·         Wujud sikap mementingkan diri sendiri.
·         Produktivitas organisasi merosot.
·         Ketidakstabilan organisasi akibat dari retaknya hubungan.
·         Penyalahsunaan kekuasaan, mementingkan diri sendiri
·         PEMIMPIN VISIONER
Kepemimpinan visioner, adalah pola kepemimpinan yang ditujukan untuk memberi arti pada kerja dan usaha yang perlu dilakukan bersama-sama oleh para anggota perusahaan dengan cara memberi arahan dan makna pada kerja dan usaha yang dilakukan berdasarkan visi yang jelas (Diana Kartanegara, 2003).
Kepemimpinan Visioner memerlukan kompetensi tertentu. Pemimipin visioner setidaknya harus memiliki empat kompetensi kunci sebagaimana dikemukakan oleh Burt Nanus (1992), yaitu:
·         Seorang pemimpin visioner harus memiliki kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif dengan manajer dan karyawan lainnya dalam organisasi. Hal ini membutuhkan pemimpin untuk menghasilkan “guidance, encouragement, and motivation.”
·         Seorang pemimpin visioner harus memahami lingkungan luar dan memiliki kemampuan bereaksi secara tepat atas segala ancaman dan peluang. Ini termasuk, yang plaing penting, dapat “relate skillfully” dengan orang-orang kunci di luar organisasi, namun memainkan peran penting terhadap organisasi(investor, dan pelanggan).
·         Seorang pemimpin harus memegang peran penting dalam membentuk dan mempengaruhi praktek organisasi, prosedur, produk dan jasa. Seorang pemimpin dalam hal ini harus terlibat dalam organisasi untuk menghasilkan dan mempertahankan kesempurnaan pelayanan, sejalan dengan mempersiapkan dan memandu jalan organisasi ke masa depan (successfully achieved vision).
·         Seorang pemimpin visioner harus memiliki atau mengembangkan “ceruk” untuk mengantisipasi masa depan. Ceruk ini merupakan ssebuah bentuk imajinatif, yang berdasarkan atas kemampuan data untuk mengakses kebutuhan masa depan konsumen, teknologi, dan lain sebagainya. Ini termasuk kemampuan untuk mengatur sumber daya organisasi guna memperiapkan diri menghadapi kemunculan kebutuhan dan perubahan ini.
Barbara Brown mengajukan 10 kompetensi yang harus dimiliki oleh pemimpin visioner, yaitu:
·         Visualizing.  Pemimpin visioner mempunyai gambaran yang jelas tentang apa yang hendak dicapai dan mempunyai gambaran yang jelas kapan hal itu akan dapat dicapai.
·         Futuristic Thinking. Pemimpin visioner tidak hanya memikirkan di mana posisi bisnis pada saat ini, tetapi lebih memikirkan di mana posisi yang diinginkan pada masa yang akan datang.
·         Showing Foresight. Pemimpin visioner adalah perencana yang dapat memperkirakan masa depan. Dalam membuat rencana tidak hanya mempertimbangkan apa yang ingin dilakukan, tetapi mempertimbangkan teknologi, prosedur, organisasi dan faktor lain yang mungkin dapat mempengaruhi rencana.
·         Proactive Planning. Pemimpin visioner menetapkan sasaran dan strategi yang spesifik untuk mencapai sasaran tersebut. Pemimpin visioner mampu mengantisipasi atau mempertimbangkan rintangan potensial dan mengembangkan rencana darurat untuk menanggulangi rintangan itu
·         Creative Thinking. Dalam menghadapi tantangan pemimpin visioner berusaha mencari alternatif jalan keluar yang baru dengan memperhatikan isu, peluang dan masalah. Pemimpin visioner akan berkata “If it ain’t broke, BREAK IT!”.
·         Taking Risks.  Pemimpin visioner berani mengambil resiko, dan menganggap kegagalan sebagai peluang bukan kemunduran.
·         Process alignment. Pemimpin visioner mengetahui bagaimana cara menghubungkan sasaran dirinya dengan sasaran organisasi. Ia dapat dengan segera menselaraskan tugas dan pekerjaan setiap departemen pada seluruhorganisasi.
·         Coalition building. Pemimpin visioner menyadari bahwa dalam rangka mencapai sasara dirinya, dia harus menciptakan hubungan yang harmonis baik ke dalam maupun ke luar organisasi. Dia aktif mencari peluang untuk bekerjasama dengan berbagai macam individu, departemen dan  golongan tertentu.
·         Continuous Learning. Pemimpin visioner harus mampu dengan teratur mengambil bagian dalam pelatihan dan berbagai jenis pengembanganlainnya, baik di dalam maupun di luar organisasi. Pemimpin visioner mampu menguji setiap interaksi, negatif atau positif, sehingga mampu mempelajari situasi. Pemimpin visioner mampu mengejar peluang untuk bekerjasama  dan mengambil bagian dalam proyek yang dapat memperluas pengetahuan, memberikan tantangan berpikir dan mengembangkan imajinasi.
·         Embracing Change. Pemimpin visioner mengetahui bahwa perubahan adalah suatu bagian yang penting bagi pertumbuhan dan pengembangan. Ketika ditemukan perubahan yang tidak diinginkan atau  tidak diantisipasi, pemimpin visioner dengan aktif menyelidiki jalan yang dapat memberikan manfaat pada perubahan tersebut.
Burt Nanus (1992),  mengungkapkan ada empat peran yang harus dimainkan oleh pemimpin visioner dalam melaksanakan  kepemimpinannya, yaitu:
·         Peran penentu arah (direction setter). Peran ini merupakan peran di mana  seorang pemimpin menyajikan suatu visi, meyakinkan gambaran atau target untuk suatu organisasi, guna diraih pada masa depan, dan melibatkan orang-orang dari “get-go.” Hal ini bagi para ahli dalam studi dan praktekkepemimpinan merupakan esensi dari kepemimpinan. Sebagai penentu arah, seorang pemimpin menyampaikan visi, mengkomunikasikannya, memotivasi pekerja dan rekan, serta meyakinkan orang bahwa apa yang dilakukan merupakan hal yang benar, dan mendukung partisipasi pada seluruh tingkat dan pada seluruh tahap usaha menuju masa depan.
·         Agen perubahan (agent of change). Agen perubahan merupakan peran penting kedua dari seorang pemimpin visioner. Dalam konteks perubahan, lingkungan eksternal adalah pusat. Ekonomi, sosial, teknologi, dan perubahan politis terjadi secara terus-menerus, beberapa berlangsung secara dramatis dan yang lainnya berlangsung dengan perlahan. Tentu saja, kebutuhan pelanggan dan pilihan berubah sebagaimana halnya perubahan keinginan para stakeholders. Para pemimpin yang efektif harus secara konstan menyesuaikan terhadap perubahan ini dan berpikir ke depan tentang perubahan potensial dan yang dapat dirubah. Hal ini menjamin bahwa pemimpin disediakan untuk seluruh situasi atau peristiwa-peristiwa yang dapat mengancam kesuksesan organisasi saat ini, dan yang paling penting masa depan. Akhirnya, fleksibilitas dan resiko yang dihitung pengambilan adalah juga penting lingkungan yang berubah.
·         Juru bicara (spokesperson). Memperoleh “pesan” ke luar, dan juga berbicara, boleh dikatakan merupakan suatu bagian penting dari memimpikan masa depan suatu organisasi. Seorang pemimpin efektif adalah juga seseorang yang mengetahui dan menghargai segala bentuk komunikasi tersedia, guna menjelaskan dan membangun dukungan untuk suatu visi masa depan. Pemimpin, sebagai juru bicara untuk visi, harus mengkomunikasikan suatu pesan yang mengikat semua orang agar melibatkan diri dan menyentuh visiorganisasi-secara internal dan secara eksternal. Visi yang disampaikan harus “bermanfaat, menarik, dan menumbulkan kegairahan tentang masa depanorganisasi.”
·         Pelatih (coach). Pemimpin visioner yang efektif harus menjadi pelatih yang baik. Dengan ini berarti bahwa seorang pemimpin harus menggunakan kerjasama kelompok untuk mencapai visi yang dinyatakan. Seorang pemimpin mengoptimalkan kemampuan seluruh “pemain” untuk bekerja sama, mengkoordinir aktivitas atau usaha mereka, ke arah “pencapaian kemenangan,” atau menuju pencapaian suatu visi organisasi. Pemimpin, sebagai pelatih, menjaga pekerja untuk memusatkan pada realisasi visi dengan pengarahan, memberi harapan, dan membangun kepercayaan di antara pemain yang penting bagi organisasi dan visinya untuk masa depan. Dalam beberapa kasus, hal tersebut dapat dibantah bahwa pemimpin sebagai pelatih,  lebih tepat untuk ditunjuk  sebagai “player-coach.”

Sabtu, 29 Oktober 2011

macam-macam tipe & bentuk organisasi serta contoh struktur bagan organisasi


Macam-macam tipe & bentuk organisasi

 

Tipe-tipe organisasi

Secara garis besar organisasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu organisasi formal dan organisasi informal. Pembagian tersebut tergantung pada tingkat atau derajat mereka terstruktur. Namur dalam kenyataannya tidak ada sebuah organisasi formal maupun informal yang sempurna.

Organisasi Formal

Organisasi formal memiliki suatu struktur yang terumuskan dengan baik, yang menerangkan hubungan-hubungan otoritasnya, kekuasaan, akuntabilitas dan tanggung jawabnya. Struktur yang ada juga menerangkan bagaimana bentuk saluran-saluran melalui apa komunikasi berlangsung. Kemudian menunjukkan tugas-tugas terspesifikasi bagi masing-masing anggotanya. Hierarki sasaran organisasi formal dinyatakan secara eksplisit. Status, prestise, imbalan, pangkat dan jabatan, serta prasarat lainya terurutkan dengan baik dan terkendali. Selain itu organisasi formal tahan lama dan mereka terencana dan mengingat bahwa ditekankan mereka beraturan, maka mereka relatif bersifat tidak fleksibel. Contoh organisasi formal ádalah perusahaan besar, badan-badan pemerintah, dan universitas-universitas (J Winardi, 2003:9).

Organisasi informal

Keanggotaan pada organisasi-organisasi informal dapat dicapai baik secara sadar maupun tidak sadar, dan kerap kali sulit untuk menentukan waktu eksak seseorang menjadi anggota organisasi tersebut. Sifat eksak hubungan antar anggota dan bahkan tujuan organisasi yang bersangkutan tidak terspesifikasi. Contoh organisasi informal adalah pertemuan tidak resmi seperti makan malam bersama. Organisasi informal dapat dialihkan menjadi organisasi formal apabila hubungan didalamnya dan kegiatan yang dilakukan terstruktur dan terumuskan. Selain itu, organisasi juga dibedakan menjadi organisasi primer dan organisasi sekunder menurut Hicks:
  • Organisasi Primer, organisasi semacam ini menuntut keterlibatan secara lengkap, pribadi dan emosional anggotanya. Mereka berlandaskan ekspektasi rimbal balik dan bukan pada kewajiban yang dirumuskan dengan eksak. Contoh dari organisasi semacam ini adalah keluarga-keluarga tertentu.
  • Organisasi Sekunder, organisasi sekunder memuat hubungan yang bersifat intelektual, rasional, dan kontraktual. Organisasi seperti ini tidak bertujuan memberikan kepuasan batiniyah, tapi mereka memiliki anggota karena dapat menyediakan alat-alat berupa gaji ataupun imbalan kepada anggotanya. Sebagai contoh organisasi ini adalah kontrak kerjasama antara majikan dengan calon karyawannya dimana harus saling setuju mengenai seberapa besar pembayaran gajinya.



Bentuk-bentuk organisasi

  1. Organisasi politik
Organisasi politik adalah organisasi atau kelompok yang bergerak atau berkepentingan atau terlibat dalam proses politik dan dalam ilmu kenegaraan, secara aktif berperan dalam menentukan nasib bangsa tersebut.
  1. Organisasi sosial
Organisasi sosial adalah perkumpulan sosial yang dibentuk oleh masyarakat, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum, yang berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam pembangunan bangsa dan negara.
  1. Organisasi mahasiswa
Organisasi mahasiswa adalah organisasi yang beranggotakan mahasiswa. Organisasi ini dapat berupa organisasi kemahasiswaan intra kampus, organisasi kemahasiswaan ekstra kampus,
  1. Organisasi olahraga
Organisasi olahraga adalah organisasi yang mencakup banyaknya cabang olahraga
  1. Organisasi sekolah
Organisasi sekolah adalah organisasi yang beranggotakan murid-murid . organisasi ini bias berupa organisasi intra sekolah maupun organisasi intra sekolah .
  1. Organisasi negara
Organisasi Negara adalah pengorganisasian masyarakat yang mempunyai rakyat dalam suatu wilayah tersebut, dengan sejumlah orang yang menerima keberadaan organisasi ini.
 
 

Sabtu, 08 Oktober 2011

MY AUTOBIOGRAPHY

My Autobiography

1. MASA LAHIR
 Saya berada didalam kandungan ibu saya kurang lebih sembilan (sembilan bulan. Setelah kurun waktu tersebut, saya lahir ke dunia ini pada tanggal 01 mai 1991. Setelah lahir saya
diberi nama Henry Kasyfan.
Henry yg berarti singkatan dr kedua nama orng tua saya yaitu heny dan roy. Dan Kasyfan nya sendiri di ambil dr Al-Qur'an yg berartikan pembuka pintu hati, yg bermaksud dan juga kelak
akam menjadi harapan dan kebanggan keluarga saya.

2.MASA BALITA
Ketika saya masih bayi, tentusaja saya masih belum bisa melakukan apapun. Sama seperti bayi-bayi lainya saya hanya bisa menangis dan mengompol pd saat itu. sampai kira-kira saya berumur 8 bulan saya sudah bisa berjalan walaupun masih merangkak.
dan pada saat itu pula saya sudah bisa berbicara sedikit layaknya bayi lainya yg masih belum jelas perkataannya. ketika berumur 1 tahun, akhirnya saya bisa berjalan walaupun tidak selancar orang bisasa karena saat itu saya memang masih bayi. pada umur 1 tahun 2 bulan saya terkena penyakit gejala paru2 basah yg dikarenakan tempat tinggal saya yg berdekatan dengan sebuah pabrik pembuatan kertas, selama 1 tahun saya menjalani berobat jalan sampai penyakit saya di katakan sembuh total. Ketika berumur 4 tahun saya pindah rumah ke daerah Pamulang permai dan disana saya bersekolah di TK Al-Abidin Selama 1 Tahun yakni 1 tahun menjalani TK 0(nol) kecil 1 saja karena setelah itu keluarga saya pindah rumah kembali. Disana saya mendapatkan banyak ilmu dari proses pembelajaran yakni pembentukan sikap, pengenalan terhadap lingkungan sekitar, belajar menghitung dengan menggunakan benda, membaca,dll.

3.MASA ANAK-ANAK 
    Setelah pindah dr pamulang saya tinggal di daerah cipinang muara dan saya menetap di sana sampaidengan saat ini. Saat di Cipinang saya melanjutkan sekolah taman kanak-kanak yaitu di TK Perintis Cipinang Muara 2. Di sana saya masuk di kelas 0(nol) besar karena sebelumnya saya sudah bersekolah 0(nol) kecil pd saat saya tinggal di Pamulang. Di Sana saya mendapatkan banyak teman baru dan lingkungan yg baru pula. Setelah saya lulus dari TK Perintis saya melanjutkan Ssekolah ke jenjang yg lebih tinggi yakni Di Sekolah Dasar(SD) 17 Pagi Cipinang Muara 2. Di SD 17 pagi saya mendapatkan banyak teman baru , tetapi ada juga teman yg sebelumnya 1 TK dengan saya. Ketika masih kelas 1 SD Caturwulan 1, materi yg dipelajari tidak jauh berbeda dengan yg saya pelajari ketika di TK 0 besar. Saat itu saya hanya mendapatkan peringakt 5 karena saya malas belajar. karena itu saya mulai rajin belajar karena ibu saya selalu menasehati dan menyemangati saya agar mendapatkan peringkat yg lebih baik lagi. Hasilnya, Ketika Caturwulan 2 dan 3 saya mendapatkan peringkat 3.
Dan pada kelas 2 caturwulan 1 saya mendapatkan peringkat 8 itu dikarenakan saya mulai malas belajar dan mulai banyak main. Hal tersebut membuat saya mendapatkan nasehat dr kedua orangtua saya, dan pada akhirnya saya harus mengurangi waktu bermain saya dan porsi untuk belajar di rumah ditambahkan. Alhasil pd caturwulan 2 dan 3 peringkat saya membaik menjadi peringkat 7 dan 5. Karena melihat kemajuan saya kedua orang tua saya membelikan saya sebuah sepedah roda 2 mini, yg tentunya membuat saya sangat senang. Seketika itu langsung saja saya mengendarainy dan pada saitu juga saya langsung terjatuh di jalan dpn rumah saya, dan saya menangis. Akhirnya ayah saya memasangkan roda tambahan pd kedua sisinya dan saya mulai belajar kembali menaikinya secara pelan-pelan sehingga saya bisa mengendarainya dengan sempurna tampa menggunakan roda tambahan.Pada kelas 3 caturwulan 1 saya tidak banyak berubah yakni hanya mendapatkan peringkat 5 dan pada caturwulan 2 peringkat yg saya dapatkan menurun di karenakan saya sesalu bermain sepeda bersama teman-teman sekolah saya. dan pada akhirnya saya memutuskan untuk mengurangi bermain sepedah dan menambah porsi belajar saya. Dan pada akhirnya saya mendapatkan peringat yg lebih baik pd caturwulan 3. Setelah itu saya naik ke kelas 4, di sana saya mendapatkan beberapa teman baru yaitu anak pindahan dr luar daerah, saya dan teman-teman yg lain mengajak teman baru kami membaur dengan yg lain agar menjadi akrab. pada caturwulan 1 setelah pembagian rapor dan saya hanya mendapatkan peringkat 4.pada saat itu saya absen selama 2 minggu di karenakan saya terkena cacar air pd saat itu saya hanya diam dirumah saja, karena orang tua saya melarang saya untuk main keluar rumah, mereka bilang kalau terkena angin cacar air tersebut akan menjadi lebih parah, akhirnya saya menurut saja karena saya juga ingin penyakit nya cepat sembuh agar saya bisa bersekolah bersama teman-teman saya lagi, dan pada pembagian rapor caturwulan 2 peringkat saya kembali menurun yg di akibatkan absen saya yg sudah terlalu banyak akibat cacar air yaitu hanya mendapatkan peringkat 9. dan pada caturwulan berukutnya saya genjot kembali agar mendapatkan hasil yg baik, alhasil pd caturwulan ke 3 saya mendapatkan peringkat ke 7 yg saya anggap itu sudah bagus, karena saya sudah ada perkembangan.saya naik ke kelas 5 di sana saya mendapatkan guru baru yaitu guru lelaki yg bisa di bilang galak dalam mengajar, akan tetapi saya senang dengan cara mengajarnya karena membuat saya berpacu. Metode belajar yg beliau terapkan sangat mudah untuk di pahami dan juga beliau sangat suka bercanda jika suasana kelas sedang tidak serius belajar. hasilnya pada caturwulan 1, 2 dan 3 saya mendapatkan hasil yang baik yaitu peringkat 4,4 dan 3. Akhirnya saya naik ke kelas 6 yaitu kelas terakhir yg di tempuh dalam jenjang sekolah dasar, saya dan teman-teman yg lain sepakat untuk tidak banyak bermain karena di kelas 6 ini adalah kelas penentuan untuk kami melanjutkan ke jenjang selanjutny yaitu jenjang Sekolah Menengah Pertama. Hari-hari yg kami dapatkan di kelas 6 tidak jauh berbeda dengan kelas sebelumnya hanya saja ada penambahan jam belajar untuk menghadapi Ujian Nasional. Pada saat kelas  6 sistem pendidikan mengalami perubahan yaitu caturwulan sudah di hapus dan di gantikan sistem Smester, dimana dlm 1 tahun terdapat 2 Smester. Pada Smester 1 saya mendapatkan peringkat 3 yang saya aanggap itu sudah cukup baik, karena saya sudah berusaha. Pada saat itu guru saya berinisiatif untuk tidah membuat murid-murid ny merasa tegang dan tertekat yg di sebabkan oleh UN. Guru saya mendaftarkan kelas kami untuk untuk mewakilkan sekolah mengikuti kuis yg ada di tv yg di siarkan oleh ANTV. Dari 1 selas tersebut di pilihlah siapa saja yg ikut mewakili sekolah kami untuk pergi ke studio ANTV untuk mengikuti kuis tersebut. Beruntungnya karenan saya jg termasuk untuk ikut mewakili sekolah.Di sana SD kami harus berhadapan dengan SD kartini yg pd hasil akhirnya SD kami kalah dengan selisih point yg hanya berbeda tipis, akan tetapi guru kami tidak mempermasalahkan itu, karena tujuan utama guru kami adalah untuk mencairkan suasana agar murid-murid nya tidak tegang menghadapi pelajaran-pelajaran untuk mengahadapi UN. Pada smester 2 saya mendapatkan peringakt yg saya anggap cukup baik. dan pada akhirnya event terakhir yg saya dan teman-teman saya natikan tiba yaitu tes UN dimana hasilnya akan menentukan kelayakan kami untuk melanjutkan jenjang SMP. Pada akhirnya usaha dan pengorbana saya terbayarkan dengan mendapatkan ninai yg baik dan di terima di SMPN yg saya inginkan.

4.MASA REMAJA
Setelah lulus dari SD saya melanjutkan sekolah di SMPN 195 jakarta saya keterima dengan ranking 50 dr 300 siswa ya sudah saya anggap cukup baik.Setelah pengumuman siswa baru yang diterima, saya harus menjalani Masa Orientasi Siswa (MOS) di kelas 1-7. MOS ini sangat merepotkan untuk saya, karena saya harus melakukan hal-hal yang menyebalkan yang belum pernah saya lakukan sebelumnya. Sebagai contoh: PBB, menggunakan papan nama, harus mengikuti apa yang diperintahkan oleh kakak OSIS, dll.
Setelah MOS selesai, maka diadakanlah pembagian kelas dan saya masuk kelas 1-5. Kelas ini memang bukan kelas unggulan, tetapi saya tetap berusaha untuk menjadi siswa yang berprestasi. Saat itu ada guru Fisika yang mengajar dengan sangat nyaman, sehingga saya dapat mengerti dengan baik apa yang diterangkan oleh guru tersebut. Mulai dari sinilah saya menyukai pelajaran Fisika.
Pada semester 1, nilai saya kurang baik. Karena itu saya belajar dengan giat untuk meningkatkan nilai saya. Alhasil, pada semester 2 saya mendapatkan nilai tertinggi Fisika. Orang tua saya memberikan hadiah atas prestasi saya tersebut. Saya sangat senang atas keberhasilan saya tersebut.
Saat kenaikan kelas, saya masuk ke kelas unggulan yaitu kelas 2-1. dan di sana saya termasuk anak yg bisa di bilang cukup pintar karena saya selalu mendapatkan peringkat 5 besar. kemudian naiklah saya ke kelas 3.Saat itu sudah tidak ada lagi kata main-main, saya harus giat belajar untuk menghadapi Ujian Akhir Nasional (UAN) dan Ujian Akhir Sekolah (UAS). 2 bulan sebelum Ujian Akhir, diadakanlah Try Out 1,2,3 dan PRA UAN serta PRA UAS yang bertujuan agar siswa siap menghadapi Ujian Akhir serta sebagai tolak ukur kemampuan siswa. Saya beruntung karena bisa lulus dalam 5 tahap tersebut dengan nilai yang baik.
Tibalah hari di mana semuanya akan ditentukan, yaitu Ujian Akhir Nasional dan Ujian Akhir Sekolah. Soal kedua ujian itu lumayan sulit, tapi untungnya saya masih bisa mengerjakannya. Selisih 3 minggu setelah dilaksanakannya Ujian, akhirnya diumumkanla siapa saja siswa yang lulus lewat amplop. Setelah ku buka amplop yang diberikan oleh guru tersebut, ternyata di amplop itu tertulis bahwa saya LULUS. Bukan hanya saya yang lulus, tetapi semua siswa SMP Negeri 195 jakartajuga lulus. Itu adalah suatu keajaiban dan anugrah yang telah diberikan oleh Allah SWT.

5.MASA MENJELANG DEWASA.
Sambil menunggu SKHUN yang akan dibagikan 1 minggu setelah pengumuman itu, saya mencari informasi tentang SMA yang bermutu bagus di Jakarta. Saya mendengar bahwa SMA 54 Jakarta adalah SMA favorit di Jakarta Timur, karena itu saya segera mendaftar di sana setelah menerima SKHUN. Saya mendapatkan nomor tes 933 dan akan melaksanakan tes di SMP Negeri 195 tempat saya bersekolah .
Akan tetapi saya tidak bisa masuk sekolah yg saya inginkan dikarenakan nilai yg saya dapatkan kurang memuaskan.akhirnya saya mendaftar lagi dan diterima di SMAN 45 jakarta Utara
Hari pertama masuk sekolah adalah menjalani PRA MOS. Hal ini

diadakan untuk membentuk kepribadian siswa agar menjadi siswa yang baik dan disiplin. Setelah 3 hari menjalani PRA MOS, saya harus mengikuti kegiatan MOS. Masa Orientasi Siswa ini cukup merepotkan bagi saya. Terutama saat saya harus mengumpulkan tanda tangan dari kakak OSIS dan juga kakak PK. Tapi hari terakhir MOS sangatlah menyenangkan, karena kegiatan itu diadakan di lembah hijau dan di sana terdapat banyak lomba yang diselenggarakan oleh panitia.
Pada sore harinya, diadakan upacara penutupan sekaligus sahnya saya sebagai siswa SMA Negeri 45 jakarta Utara. Hal itu membuat saya gembira. Setelah itu, ada pembagian kelas dan saya masuk ke kelas X-2 dan kemudian diadakan tes kembali untuk menentukan kelas dan pada akhirnya saya mendapatkan kelas X-1 yg di bilang orang-orang adalah kelas unggul.di kelas saya tidak terlalu menonjol dalam segi akademis.dan pada kenaikan kelas saya diterima pada kedua jurusan yaitu IPA dan IPS tetapi saya memilih IPA karena saya suka akan pelajaran biologi. Hari-hari yg saya jalankan sama seperti anak-anak yg lain. Akhirnya sampailah pd penentuan akhir dr jenjang SMA yaitu kelas 3 kelas penentuan kelulusan untuk melanjutkan ke jenjang yg lebih tinggi.Pada saat ini saya benar-benar fokus terhadap sekolah karena saya tidak ingin mengecewakan kedua orangtua saya.Dan semua kerjakeras saya terbayarlah sudah saya lulus dengan nilai dari semua pejaran baik. Untuk merefresingkan badan dan pikiran, sekolah kami mengadakan perpisahan ke Bali. Di bali sangat menyenangkan karena saya dapat belajar tentang kebudayaanya dan dapat merasakan keindahan dari pulau dewata tersebut.
Setelah mengadakan perpisahan perjalan untuk menuntuk ilmu belumlah selesai, karena saya harus mengikuti tes untuk masuk perguruan tinggi negeri. PTN yg saya inginkan ada lah UI dan Universitas Surakarta. Akan tetapi saya gagal karena nilai saya tidak memuaskan. dan pada Akhirnya saya kuliah di Universitas Terbuka Jurusan Akutansi di Sana saya belajar banyak Tentang pekerjaan akuntan. Setelah 1 tahun di sana saya menginginkan Kuliah degan jurusan Komputer. Karena Komputer adalah hobi saya saya mendengar bahwa Gudarma adalah salah satu PTS yg bagus akhirnya saya memilih Gunadarma jurusan Sistem informasi. yang sampai sekarang masih saya jalani

*Referensi=Pengalaman yang telah saya alami dari kecil hingga sekarang dan informasi yang telah diberikan oleh orang tua saya

Minggu, 02 Oktober 2011

Tugas 1 Teori Organisasi Umum 1

1. Organisasi dapat diartikan sebagai wadah dan proses.



karena wadah dalam kategori disini adalah sekumpulan atau suatu kelompok yang mempunyai tujuan yang sama. dan proses itu adalah suatu cara untuk melaksanakan agar tujuanya tercapai.

Referensi: http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pengantar_organisasi_dan_metode/bab1_arti_penting_organisasi_dan_metode.pdf




2. Jelaskan sejarah timbulnya organisasi, berikan sebuah contoh organisasi dan sejarahnya!

Sejarah timbulnya organisasi mungkin sudah ada sejak lama karena ruang lingkup organisasi yang luas.
dan ada karena sekelompok organisasi yang ingin mencapai tujuan yang sama.

contohnya PBB 


Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB (United Nations atau UN) adalah sebuah organisasi internasional yang anggotanya hampir seluruh negara di dunia. Lembaga ini dibentuk untuk memfasilitasi dalam hukum internasional, pengamanan internasional, lembaga ekonomi, dan perlindungan sosial. Perserikatan Bangsa-bangsa didirikan di San Fransisco pada tanggal 24 Oktober 1945 setelah Konferensi Dumbarton Oaks di Washington DC, namun sidang umum yang pertama dihadiri wakil dari 51 negara dan baru berlangsung pada 10 Januari 1946 (di Church House, London). Dari 1919 hingga 1946, terdapat sebuah organisasi yang mirip, bernama Liga Bangsa-bangsa, yang bisa dianggap sebagai pendahulu PBB. Sejak didirikan di San Fransisco pada 24 Oktober 1945, sedikitnya 192 negara menjadi anggota PBB. Semua negara yang tergabung dalam wadah PBB menyatakan independensinya masing-masing, selain Vatikan dan Takhta Suci serta Republik Cina (Taiwan) yang tergabung dalam wilayah Cina pada 1971. Hingga tahun 2007 sudah ada 192 negara anggota PBB. Sekretaris Jendral PBB saat ini adalah Ban Ki-Moon asal Korea Selatan yang menjabat sejak 1 Januari 2007

referensi : http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/10/organisasi-internasional/

Sabtu, 24 September 2011

don't look the book just from the cover

Seorang anak lelaki memasuki Pet Shop bertuliskan

"Dijual Anak Anjing".

Ia bertanya :
"Berapa harga seekor anak anjing?"

Pemilik toko menjawab, "Sekitar 30 sampai 50 Dollar."

Anak itu berkata,
"Aku hanya mempunyai 23,5 Dollar. Bisakah aku melihat-lihat anak anjing itu?"

Pemilik toko tersenyum. Ia lalu bersiul. Tak lama kemudian muncullah lima ekor anak anjing sambil berlarian.

Tapi ada seekor yang tampak tertinggal di belakang.

Anak itu bertanya,
"Kenapa anak anjing itu?"

Pemilik toko menjelaskan bahwa anak anjing itu menderita cacat karena kelainan di pinggul saat lahir.

Anak lelaki itu tampak gembira dan berkata,
"Aku beli anak anjing itu."

Pemilik toko menjawab, "Jangan, jangan beli anak anjing cacat itu, Nak. Jika kau ingin memilikinya, aku akan berikan saja untukmu."

Anak itu kecewa.
Ia menatap pemilik toko itu dan berkata,

"Aku tak mau diberikan cuma-cuma. Meski cacat, harganya sama seperti anak anjing lainnya. Aku akan bayar penuh. Saat ini uangku 23,5 Dollar. Setiap hari aku akan mengangsur 0,5 Dollar sampai lunas."

Tetapi lelaki itu menolak, "Nak, jangan beli anak anjing ini. Dia tidak bisa lari cepat, tidak bisa melompat & bermain seperti anak anjing lainnya."

Anak itu terdiam. Lalu ia menarik ujung celana panjangnya. Dan tampaklah kaki yang cacat.

Ia menatap pemilik toko itu dan berkata,
"Tuan, aku pun tidak bisa berlari cepat. Akupun tidak bisa melompat-lompat dan bermain-main seperti anak lelaki lain. Oleh karena itu aku tahu, bahwa anak anjing itu membutuhkan seseorang yg bisa mengerti penderitaannya."

Pemilik toko itu terharu dan berkata,
"Aku akan berdoa setiap hari agar anak-anak anjing ini mempunyai majikan sebaik engkau."

Nilai kemuliaan hidup bukanlah terletak pada status ataupun kelebihan yang kita miliki,
melainkan pada apa yang kita lakukan berdasarkan pada Hati Nurani.
Yang mengerti dan menerima kekurangan.

"Keindahan fisik bukanlah jaminan keindahan batinnya"

Jumat, 29 April 2011

BAB IX Manusia dan Harapan

BAB  IX

Manusia dan Harapan

Persamaan Harapan dan Cita – Cita
Harapan mengandung pengertian yang tidak terlalu berlebihan, sedangkan cita-cita pada umumnya perlu setinggi bintang. Antara harapan dan cita-cita terdapat persamaan yaitu: keduanya menyangkut masa depan karena hal tersebut belum terwujud, pada umumnya dengan cita-cita maupun harapan orang menginginkan hal yang lebih baik atau meningkat di dalam kehidupannya.
..::STUDI KASUS::.
Mimpi, Harapan, dan Cita – Cita
Dulu, duluuu banget, ada seseorang yang kirim email ke aq nanya gini,
“Yank… boleh tau ga sebenernya mimpi kamu, ato paling ga pandangan ke depan kamu apa? kaya gimana? cerita yah…”
Trus aq balas kurang lebih isinya gini,
“Aq pengen kuliah di Bandung, pengen kerja di Bandung juga, trus punya kamar yang dicat hijau.”
Aq juga bilang klo,
“Aq coba untuk bertahan di sini (di perusahaan tempat aq kerja sekarang), klo bisa sampai ada kesempatan ke luar negeri. Aq pengen banget abroad gitu. Ke Singapura, Malaysia, Thailand, terutama ke Jepang. “
==========
Tau ngga? aq bener-bener ngga nyangka, beberapa tahun setelah kirim-kiriman email itu, semua mimpi atau keinginan aq, satu per satu menjadi kenyataan!
Pertama, aq sekarang kuliah (Insya Allah tahun depan lulus), dengan biaya sendiri (kecuali pas biaya masuk), meskipun tidak di Bandung. Aq kuliah di sini, di Jakarta, dekat dengan tempat kerja, dan dekat juga dengan tempat kost.
Kedua, kamar di rumahku sudah dicat hijau, meskipun bukan kamarku. Itu kamar adekku, tapi jadi kamarku juga klo aq pulang ke Cimahi.
Ketiga, dari tahun 2004, aq bertahan di tempat kerjaku sekarang (ini sih betah namanya, hehhe). Merasakan berbagai macam perasaan suka dan duka. Alhamdulillah, tahun 2008 kemarin, perusahaan berkenan mengirimku untuk training ke luar negeri, meskipun bukan ke Jepang. Aq pergi ke negara tetangganya, Korea. Dan sudah dua kali
Subhanallah, Alhamdulillah.. Betapa senangnya menjalani apa yang kita impikan dulu. Betapa nikmatnya merasakan apa yang namanya ‘Mimpi Yang Menjadi Kenyataan’. Mau tau rasanya? SUNGGUH LUAARRR BIASAAAA…!!!
Kalaupun nanti ada mimpi yang tidak terwujud, betapa pun kerasnya usaha kita untuk mewujudkannya (klo menurutku sih, itu namanya takdir), semoga itu tidak menjadikan kita takut bermimpi.
Jujur aja, aq pernah merasakan takut untuk bermimpi, bahkan mungkin sampai saat ini pun ketakutan itu masih ada. Tapi kalau aq melihat kembali hidupku, dan ketika aq mengingat kembali percakapan di email itu, aq kembali diingatkan bahwa aq sungguh beruntung. Seharusnya aq bersyukur.
Fhew.. Untuk itulah saat ini aq sedang membuat daftar mimpi. Menyiapkan diriku untuk memiliki mimpi yang lain. Kembali menjadikannya kenyataan.
Dan ngomong-ngomong soal Singapura, Insya Allah, awal Desember nanti aq mau ke sana. Ada undangan training lagi.
=========
Oh iya, ini balasan dari dia (aq edit sedikit dari aslinya),
“Waah… cukup banyak juga yah, tempat yang pengen kamu datengi (tapi baru khayalan atau impian ajah). Tapi dari mimpi itulah kita hidup, kan? Kalo kita ga punya mimpi, kita ga akan bisa bertahan, ga ‘kan punya semangat (setidaknya itu menurutku).”
“Mimpi, harapan, cita-cita..”
..::KOMENTAR::..
Harapan untuk manusia sebenar nya penting sekali, karena dengan adanya harapan tersebut, orang itu akan berusaha lebih keras untuk mencapai harapan nya itu. Terlebih lagi jika orang tersebut berusaha dan berdoa, karena doa merupakan katalis yg sangat ampuh untuk mengabulkan harapan setelah kita telah berusaha keras.

BAB VIII Manusia dan Kegelisahan

BAB VIII
Manusia dan Kegelisahan

Sebab – Sebab Seseorang Merasa Gelisah
“Gelisah” siapa yang tak pernah merasakannya? Saya rasa semua orang pernah merasakannya. Terkadang rasa ini muncul dari banyak hal. Gelisah yang kita rasakan dapat terjadi karena beberapa hal. Yang menjadi penyebab seseorang mengalami kegelisahan, yaitu disebabkan karena :
1.  Cinta Dunia
Salah satu ciri dari orang yang cinta dunia adalah selalu mengejar yang belum ada dan yang ada tidak ternikmati. Ia hanya mengingat yang tidak dimilikinya. Sehingga tentu saja akan selalu gelisah dan cape dalam hidupnya. Batinnya terasa kosong. Dan belum lagi ciri yang lainnya dari pecinta dunia ini takut kehilangan. Sudah tidak menikmati yang ada, dia takut kehilangan. Ia merasa yang ada pada dirinya adalah sepenuhnya milik dia. Tidak merasa titipan Allah. Sehingga selalu khawatir apa yang dimilikinya hilang. Seseorang yang cinta dunia dapat didengar dari obrolannya sehari-harinya, ia biasa membicarakan urusan dunia saja setiap harinya seperti mobil, rumah, sinetron, bisnis, kedudukan, dan aksesoris keduniaan lainnya tanpa dihubungkan dengan akhirat. Seolah-olah dunia ini akan kekal selama-lamanya. Akhirat tidak ia bicarakan dalam obrolan sehari-harinya.
2. Kurang Ilmu
“barang siapa yang ingin dunia maka harus dengan ilmu, barang siapa yang ingin akhirat harus dengan ilmu, dan barang siapa yang ingin kedua-duanya harus dengan ilmu” itulah pesan dari Rosulullah SAW. Seseorang yang kurang ilmu akan susah hidupnya. Ia tidak tahu tujuan hidup dan harus bagaimana menjalani kehidupan ini.  Orang-orang yang kurang ilmu biasanya anti mengeluarkan biaya untuk ilmu.
3. Senang Maksiat
Hati manusia bagaikan cermin. Dan ibarat kotoran yang melekat pada cermin. Semakin banyak melakukan maksiat, maka hati akan tertutupi oleh banyak kotoran. Hati menjadi buta, tertutup oleh aneka kotoran maksiat. Sehingga hati gelap dan sempit. Hati kita gelisah dan gundah gulana. Akan kembali bersih dan sehat jika kita membersihkannya dengan taubat. Taubat akan menghapus kotoran yang mengotori.
4. Malas Ibadah
Ciri awal dari orang yang malas ibadah adalah dengan menunda-nunda yang wajib dan meninggalkan yang sunnah. Dikarenakan hati hanya bisa tenang dengan mengingat Allah (dzikrullah), maka semakin malas ibadah akan membuat hati menjadi semakin tidak tenang. Semakin kita cepat memperbaiki ibadah-ibadah kita, maka hati akan cepat pula mandapatkan ketenangan.
Usaha – Usaha Mengatasi Kegelisahan
Kegelisahan bisaanya berpangkal dari fikiran. Kegelisahan kadang-kadang di perlukan untuk membuat kita lebih berhati-hati, namun kegelisahan yang terlalu berlebihan dapat menjebak kita pada situasi di mana kita tidak dapat mengambil keputusan. Pada kondisi seperti itu maka hidup kita menjadi stagnan dan labil. Satu kegelisahan bisaanya diikuti oleh kegelisahan lainnya dan pada akhirnya menjadi sebuah lingkaran setan yang memenjarakan anda pada kondisi yang itu-itu juga. Anda dapat mencoba tips berikut untuk mengurangi kegelisahan anda :
  1. Kurangi waktu luang anda yang memungkinkan anda memikirkan kegelisahan anda dengan mengisinya dengan berbagai aktifitas positif, atau lakukan aktifitas yang lumayan berat sehingga tubuh anda lelah dan tidak punya cukup waktu untuk memikirkan kegelisahan anda. Ketika tubuh anda lelah maka anda akan semakin cepat tidur untuk mengistirahatkan fisik anda.
  2. Berfikir positif tentang apapun dalam hidup anda, hilangkan fikiran negatif dari kepala anda. Jika anda mengirim sinyal positif maka anda akan menadapat sinyal balik berupa hal positif begitu juga sebaliknya.
  3. Beri pengaruh positif terhadap fikiran anda dengan membaca buku-buku atau menonton film atau mengobrol dengan orang-orang yang dapat menginspirasi dan memberi anda dukungan.
  4. Untuk lebih rileks, anda dapat mencoba berbagai aroma therapi yang dapat membantu anda merasa lebih rileks dan lebih tenang.
  5. Ingat kembali apa yang anda suka dan apa impian hidup anda, mulailah melakukan kegiatan-kegiatan yang tidak pernah berani anda lakukan, ambil resiko untuk melakukan hal-hal yang anda sukai dan nikmatilah hidup anda.
  6. Cari lah teman berbagi yang bisa mengerti dan memahami anda, ekspresikan perasaan anda dan belajarlah untuk mulai membuka diri.
  7. Singkirkan berbagai perasaan negatif anda dan alihkan terhadap hal-hal positif yang dapat membantu anda merasa lebih baik.
sumber1, sumber2
..::STUDI KASUS::..
Kegelisahan Picu Kreativitas Ariel Peterpan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kesedihan, penderitaan, dan kegelisahan tidak selamanya dapat membunuh kreativitas seseorang. Malah sebaliknya, kedua hal itu membuat seseorang menjadi luar biasa kreatif. Bahkan, mungkin saja melahirkan karya-karya besar.
Nazriel Irham alias Ariel misalnya. Hari ini, Senin, (18/04/2011), bersama bandnya Peterpan, meluncurkan singel terbarunya berjudul ‘Dara’ di rutan Kebon Waru, Bandung, Jawa Barat.
Singel itu dibuat oleh Ariel saat dirinya menjalani hukuman di ruang tahanan. Ia ditahan karena kasus video mesum dirinya, yang sangat menggemparkan pada 2010 lalu. Saat itu, karirnya diprediksi akan habis. Cemoohan dari banyak orang telah diterimanya. Juga, dalam tempo hampir berdekatan, masa depan Peterpan, band yang membesarkan namanya itu sempat diisukan bubar.
“Ariel gelisah dengan banyak info dan isu Peterpan akan bubar. Itu yang dia katakan kepada saya. Dia sangat ingin singel ‘Dara’ ini bisa dirilis di rutan,” terang Budi, manajer Peterpan, saat dihubungi wartawan.
Mungkinkah ‘Dara’, lagu yang sebelumnya adalah puisi yang ditulis Ariel dalam penjara itu, bisa jadi sebuah masterpiece dalam karir bermusiknya? Sebab, ‘Dara’ diciptakannya dalam kesedihan dan kegelisahannya saat berada dalam penjara.
Penulis buku Erick G. Wilson ada benarnya. Dalam bukunya Against Happiness: In Praise of Melancholy itu, ia meyakinkan bahwa kesedihan yang teramat dalam dapat memicu kreativitas luar biasa. Sebab, di situ, ia memaparkan sejumlah seniman besar yang melahirkan karya-karya masterpiece yang abadi. Tak lekang di makan zaman.
Sebut saja John Lennon, Beethoven, dan penyanyi country Bruce Springsteen. Sebetulnya, masih banyak lagi nama-nama besar di luar yang disebutkan buku itu, mengalami hal serupa. Seperti halnya, pelukis Van Gogh yang pernah memotong telinganya sendiri lantaran kisah cintanya yang suram. Atau penyair besar Indonesia Chairil Anwar dengan puisi berjudul ‘Aku’ yang ditulisnya dalam kondisi sakit parah dan mengakibatkan kematiannya.
..::KOMENTAR::..
Seperti kasus yg terjadi pd Ariel, pada awalnya kehidupan dan tujuan nya cerah karena dia adalah seorang bintang, Akan tetapi dengan melakukan sedikit kesalahan yg dilakukan Ariel dia harus menanggung resiko yg besar, yakni hilangya pamor nya sebagai bintang dan lagi hukuman moral yg ia terima dari orang lain. Karena hal itulah Ariel menjadi Sangat gelisah ia bingung harus berbuat apa, akan tetapi di dalam sel akhirnya ia, sadar dan mendapartkan ide untuk membuat hasil karya nya seperti biasa.

Selasa, 15 Maret 2011

BAB VII MANUSIA & TANGGUNG JAWAB SERTA PENGABDIAN

MATERI
Jenis-Jenis Tanggung Jawab
Manusia itu berjuang adalah memenuhi keperluannya sendiri atau untuk keperluan pihak lain. Untuk itu ia menghadapi manusia lain dalam masyarakat atau menghadapi lingkungan alam. Dalam usahanya itu manusia juga menyadari bahwa ada kekuatan lain yang ikut menentukan, yaitu kekuasaan Tuhan. Dengan demikian tanggung jawab itu dapat dibedakan menurut keadaan manusia atau hubungan yang dibuatnya, atas dasar ini, lalu dikenal beberapa jenis tanggung jawab, yaitu :

1. Tanggung jawab terhadap diri sendiri
Tanggung jawab terhadap diri sendiri menentukan kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi. Dengan demikian bisa memevahkan masalah-masalah kemanusiaan mengenai dirinya sendiri menurur sifat dasarnya manusia adalah mahluk bermoral, tetapi manusia juga pribadi. Karena merupakan seorang pribasi maka manusia mempunyai pendapat sendiri, perasaan sendiri, berangan-angan sendiri. Sebagai perwujudan dari pendapat, perasaan dan angan-angan itu manusia berbuat dan bertindak. Dalam hal ini manusia tidak luput dari kesalahan, kekeliruan, baik yang sengaja maupun yang tidak.

Contoh :
Rudi membaca sambil berjalan. Meskipun sebentar-sebentar ia melihat jalan, tetap juga ia lengah kemudian terperosok ke sebuah lubang dan kakinya terkilir. Ia menyesali diri sendiri akan kejadian itu dan ia harus beristirahat di rumah beberapa hari. Konsekwensi tinggal di rumah beberapa hari merupakan tanggung jawab sendiri akan kelengahannya.

2. Tanggung jawab terhadap keluarga
Keluarga merupakan masyarakat kecil. Keluarga terdiri dari suami, ister, ayah, ibu anak-anak, dan juga orang lain yang menjadi anggota keluarga. Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarga. Tanggung jawab ini menyangkut nama baik keluarga. Tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan dan kehidupan.

Contoh :
Seorang ibu telah dikaruniai 3 anak, kemudian oleh sesuatu sebab suaminya meninggal dunia, karena ia tidak mempunyai pekerjaan/tidak bekerja pada waktu suaminya masih hidup maka demi rasa tanggung jawabnya terhadap keluarga ia melacurkan diri.
Ditinjau dari segi moral hal ini tidak bisa diterima karena melacurkan diri termasuk tindakan dikutuk, tetapi dari segi tanggung jawab ia termasuk orang yang dipuji, karena demi rasa tanggung jawabnya terhadap keluarga ia rela berkorban menjadi manusia yang hina dan dikutuk.

3. Tanggung jawab terhadap masyarakat
Pada hakekatnya manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan manusia lain, sesuai dengan kedudukannya sebagai mahluk sosial. Karena membutuhkan manusia lain maka ia harus berkomunikasi dengan manusia lain. Sehingga dengan demikian manusia disini merupakan anggota masyarakat yang tentunya mempunyai tanggung jawab seperti anggota masyarakat yang lain agar dapat melangsungkan hidupnya dalam masyrakat tersebut. Wajarlah apabila segala tingkah laku dan perbuatannya harus dipertanggung jawabkan kepada masyarakat.

Contoh :
Menjadi remaja yang bisa memajukan semangat para remaja lain untuk menjaga lingkungan sekitar, bersana-sama bergotong royong untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan menjaga nama baik lingkungan kita.

4. Tanggung jawab kepada Bangsa / negara
Suatu kenyataan lagi, bahwa tiap manusia, tiap individu adalah warga negara suatu negara. Dalam berpikir, berbuat, bertindak, bertingkah laku manusia tidak dapat berbuat semaunya sendiri. Bila perbuatan itu salah, maka ia harus bertanggung jawab kepada negara.

Contoh :
Dalam novel jalan tak ada ujungnya karya Muchtar Lubis, Guru Isa yang terkenal sebagai guru yang baik, terpaksa mencuri barang-barang milik sekolah demi rumah tangganya. Perbuatan guru Isa ini harus pula dipertanggungjawabkan kepada pemerintah. Kalau perbuatan itu diketahui ia harus berurusan dengan pihak kepolisian dan pengadilan.

5. Tanggung jawab terhadap Tuhan
Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab, melainkanuntuk mengisa kehidupannya manusia mempunyai tanggung jawab lngsung terhadap Tuhan. Sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukum-hukum Tuhan yang dituangkan dalam berbagai kitab suci melalui berbagai macam agama. Pelanggaran dari hukum-hukum tersebut akan segera diperingatkan oleh Tuhan dan juka dengan peringatan yang keraspun manusia masih juga tidak menghiraukan maka Tuhan akan melakukan kutukan. Sebab dengan mengabaikan perintah-perintah Tuhan berarti mereka meninggalkan tanggung jawab yang seharusnya dilakukan manusia terhadap Tuhan sebagai penciptanya, bahkan untuk memenuhi tanggung jawab, manusia perlu pengorbanan.

Contoh :
Seorang birawati dengan ikhlas tidak menikah selama hidupnya karena dituntut tanggung jawabnya terhadap Tuhan sesuai dengan hukum-hukum yang ada pada agamanya, hal ini dilakukan agar ia dapat sepenuhnya mengabdikan diri kepada Tuhan demi rasa tanggung jawabnya. Dalam rangka memenuhi tanggung jawab ini ia berkorban tidak memenuhi kodrat manusia pada umumnya yang seharusnya meneruskan keturunannya, yang sebetulnya juga merupakan sebagian tanggung jawabnya sebagai mahluk Tuhan.

 sumber1, sumber2

STUDI KASUS
Contohnya saja adalah jika seorang ayah tidak melakukan tanggung jawabnya mencari nafkah, maka keluarganya akan sengsara. Sebagai seorang pelajar mempunyai tanggung jawab belajar, tapi karena ada game/ajakan teman yang tidak baik untuk bolos sekolah, maka seorang anak itu bisa saja melalaikan tanggung jawabnya untuk bermain/bolos sekolah. Jika kita melalaikan tanggung jawab, maka kualitas dari diri kita mungkin akan rendah.


OPINI
Sudah sepatutnya kita sebagai mahkluk ber akal menjalankan kewajiban. karena kewajiban itu sendiri adalah hal yang harus di jalankan oleh manusia itu sendiri karena bukan hanya untuk kepentingan diri sendiri melainkan untuk kepentingan umum. dan janganlah kita membebankan kewajiban kita kepada orng lain.